Syawalan Halal Bi Halal Ponpes Nashrunminallah

Minggu 21 April ,Pondok Pesantren Nashrunminallah yang dinaungi Yayasan keluarga Panepen menggelar acara Halal bi halal untuk para jamaah dan warga disekitar.Acara ini bertepatan memperingati hari Kartini,maka sekaligus memeriahkannya segenap pengurus Ponpes Nashrunminallah dan Yayasan Keluarga Panepen menggunakan pakaian surjan dan blangkon.

Alhamdulillah acara Halal bi halal ponpes nashrunminallah yang diadakan mulai pukul 7 pagi hingga pukul 10 pagi berjalan dengan lancar.Acara Halal bi halal ini diberikan sambutan oleh Ustad Yoyok Susetyo selaku pembina ponpes Nashrunminallah ,sambutan Ustad M Dahlan selaku ketua Yayasan Keluarga Panepen dan diisi ceramah oleh Ustad Suwandi SIP.

Berikut Susunan Acara Halal bi halal Ponpes Nashrunminallah

Pembukaan oleh MC Mas Wondho
Pembacaan Al Quran oleh Ustad Rona
Sambutan Pengasuh Ponpes Nashrunminallah oleh ustad Yoyok Susetyo
Sambutan Ketua Yayasan Keluarga Panepen Ustad M.Dahlan
Penceramah oleh Ustad Suwandi SIP
Bacaan Doa oleh Ustad Suwandi SIP
Istirahat dan makan bersama
Ikrar Syawalan oleh Bapak Prayit
Bersalam salaman dan saling memaafkan dengan diiringi Hadroh dari group Cinta Rasul
Penutup

Syawalan dan halal bi halal dengan penceramah oleh ustad Suwandi SIP. ini berisikan materi tentang 3 Kelompok yang mempunyai sifat dan karateristik berbeda dalam menyambut bulan Ramadhan, yakni:

Kelompok Orang yang Bersuka Cita, yaitu orang yang menyambut bulan suci Ramadan dengan sangat berbahagia dan mengagungkan bulan suci Ramadan.Kelompok ini pun sering membuat target ibadah selama bulan Ramadan yang harus diusahakan dan dicapai. Mereka cenderung mempersiapkan sebaik mungkin
Kelompok Orang yang Biasa-Biasa Saja,yaitu orang yang menganggap bulan Ramadan sama seperti bulan-bulan sebelumnya. Dia tidak antusias penuh gembira, ia pun tidak pula bersedih. Ia biasa-biasa saja dan menganggap bahwa Ramadan akan berlalu seperti biasanya.
Kelompok Orang yang Bersedih Golongan yang ketiga adalah kelompok orang yang sangat tidak suka dengan masuknya bulan Ramadan. Mereka bahkan keberatan karena harus berpuasa satu bulan. Mereka menganggap bulan Ramadan adalah bulan yang membuat mereka sakit, lemas dan tidak bisa beraktivitas.